Pengertian
Suhu.
Suhu
adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang panas mempunyai derajad
panas yang lebih tinggi daripada benda yang dingin.
Praktikum
1.1
Bagaimana
Cara Mengetahui Suhu Benda?
Indra perasa dapat
merasakan panas dan dingin. Namun, apakah indra perasa merupakan pengukur panas
atau dingin yang baik? Untuk memahami semua itu mari kita lakukan percobaan
berikut. Sediakan 3 buah ember atau bejana yang masing-masing diisi air hangat,
air biasa dan air es.
Lakukan langkah-langkah berikut ini!
- Letakkan ketiga ember tersebut dilantai atau meja!
- Celupkan tangan kananmu di ember berisi air hangat dan tangan kirimu di ember yang berisi air es! Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu!
- Setelah beberapa saat, segera celupkan kedua tanganmu ke ember yang berisi air biasa! Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu!
- Ulangi kegiatan langkah nomor 2 dan 3 oleh temanmu lainnya!
Diskusikan:
- Bagaimanakah hasil pengindraan terhadap air biasa oleh tangan kanan dan tangan kirimu?
- Jika untuk benda yang sama, ternyata tingkat panas yang dirasakan berbeda antara tangan kanan dan tangan kirimu. Apakah indra perasaanmu dapat diandalkan sebagai pengukur tingkat panas benda?
Video 1. Membedakan suhu dengan kulit tangan
Suhu
adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Hasil kegitan penyelidikannmu
menunjukkan bahwa indra perasa memang dapat merasakan tingkat panas suatu
benda. Akan tetapi, indra perasa tidak dapat mengukur tingkat panas suatu benda
secara kuantitatif. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh
tangan kanan dan tangan kirimu. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra
perasa menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai sebagai
acuan. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut
termometer.Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan prinsip pemuaian, bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda.
Seperti
kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi thermometer ada dua macam,
yaitu air raksa dan alkohol. Zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan
kerugian.
Macam-macam termometer berdasarkan pengisi pipa kapiler:
Termometer
air raksa.
Berikut
ini beberapa kelebihan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
- Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
- Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
- Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
- Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 400C dan mendidih pada suhu 3600 C.
- Muai volume air raksa teratur.
Selain
beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain:
- Air raksa harganya mahal.
- Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
- Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
Termometer
alkohol
Kelebihan
menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
- Alkohol harganya murah.
- Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
- Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –1300C.
Kelemahan
menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
- Membasahi dinding kaca.
- Titik didihnya rendah (780C)
- Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.
- Mengapa air tidak dipakai untuk mengisi tabung termometer? Alasannya karena air membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya terbatas, perubahan volumenya kecil, penghantar panas yang jelek.
Beberapa macam termometer antara lain:
Termometer
Laboratorium
Bentuknya
panjang dengan skala -10oC sampai dengan 110 oC.
Menggunakan raksa sebagai pengisi termometer.
Termometer
Suhu Badan/Klinis
Termometer
ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara suhu
35oC sampai 42oC. Pipa dibagian bawah dekat labu dibuat
menyempit sehingga pengukuran lebih telitiakibat raksa tidak cepat turun ke
labu/ reservoir.
Termometer
Bimetal
Termometer
bimetal merupakan dua logam yang jenisnya berbeda dan dilekatkan menjadi satu.
Jika suhunya berubah maka bimetal akan melengkung. Karena perbedaan muai
panjang antara logam yang satu dengan logam yang lain.
Perhatikan
gambar bimetal dibaeah ini!
Gambar
1.5 Termometer Bimetal
Termokopel
Termokopel
terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup.
Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu.
Keun-tungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu
dengan sistem yang akan diukur.
Termometer
hambatan listrik
Dasar
kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila
suhu logam tersebut naik.
Termometer
gas volume tetap
Termometer
ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabung manometer.
Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu bila
volumenya tetap.
Skala
Termometer
Berapa
suhu tubuh manusia yang sehat? Pasti kita menjawab 37OC. Huruf C
merupakan kependekaan dari kata Celcius yaitu salah satu contoh satuan suhu
atau skala suhu.
Percobaan
1.2
Mencoba
membuat skala pada thermometer zat cair
Apa yang harus
disiapkan?
- Termometer raksa atau alkohol yang belum diberi skala suhu
- Bejana A berisi es yang sedang melebur
- Bejana B berisi air yang sedang mendidih
- Pemanas spiritus
- Spidol atau benang berwarna
Lakukan
langkah-langkah berikut.
- Celupkan termometer dalam bejana A yang berisi es sedang melebur!
- Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa termometer berhenti bergerak turun, tandai letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol atau benang! Tempat ini dinamakan titik tetap bawah. Beri angka sesukamu pada titik itu, misalnya 10!
- Panaskan air dalam bejana B dengan pemanas spiritus sampai air dalam bejana itu mendidih!
- Celupkan termometer ke dalam bejana berisi air yang sedang mendidih!
- Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa berhenti bergerak, tandailah letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol. Titik itu dinamakan titik tetap atas. Beri angka sesukamu pada titik itu (tetapi lebih besar dari angka sebelumnya), misalnya 50!
- Ukur jarak titik terbawah dengan titik teratas ini. Bagi jarak tesebut dalam bagian-bagian dengan jarak yang sama. Anggap jarak tiap bagian itu derajat suhu skala yang kalian buat (misalnya, skala Edo)!
Kamu sudah
membuat skala termometer sesuai skala buatan.
Ujilah Termometer Skala Buatan kalian!
Berapa suhu
terbawah dan suhu teratas pada skala termometer buatanmu? Cobalah buat
perbandingan antara skala buatanmu dengan skala Celcius!
Coba
gunakan termometer skala kamu dan skala Celcius untuk mengukur suhu air biasa
dan air hangat. Kemudian, ukur air panas dengan termometermu dan prediksikan
hasilnya jika diukur dengan skala Celcius! Uji prediksimu!
Supaya
suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan termometer hingga diketahui
nilainya, maka dinding kaca thermometer diberi skala dengan cara menandai
titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi
angka untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Langkah yang
dipakai untuk menentukan skala suhu thermometer menurut Celsius, sebagai
berikut: a. Titik tetap bawah skala Celsius (00) menggunakan suhu
air yang sedang membeku (es). b. Titik tetap atas (1000 )
menggunakan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal yaitu 1
atm.c. Bagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi
bagian yang sama (100 bagian). Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dua garis
berurutan sama dengan 10C.
Di
bawah ini ditunjukkan perbandingan empat skala termometer, yaitu skala Celsius,
Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
Perbandingan
skala antara temometer Celcius, thermometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
serta Kelvin adalah
C
: R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100
C
: R : F : K = 5 : 4 : 9 : 5
Perbandingan
di atas akan digunakan untuk menentukan konversi satuan suhu.
Konversi
satuan suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
Hubunngan
antara termometer Celcius dan termometer Reamur dinyatakan dengan persamaan :
C
= 5/4 R atau R = 4/5 C
Hubungan
antara termometer Celcius dan termometer Fahrenheit dinyatakan dengan persamaan
:
C
= 5/9 (F -32) atau F = 9/5 C + 32
Hubungan
antara termometer Celcius dan termometer Kelvin dinyatakan dengan persamaan :
K = C + 273 atau C = K – 273
K = C + 273 atau C = K – 273
Contoh
Soal :
Pada
siang hari, suhu dalam sebuah kamar adalah 350OC. Berapa suhu itu,
bila diukur dalam skala Fahrenheit?
Penyelesaian
:
Diketahui
: C = 35°C
Ditanya
F = ...... ?
Jawab
:
F
= 9/5 C+32
=
9/5 x 35° + 32
=
95°F
Sebuah
ruangan yang menggunakan AC adalah 77°F. Berapa suhu itu, bila diukur daam
satuan derajat celcius!
Penyelesaian:
Diketahui F = 77°F
Diketahui F = 77°F
Ditanya
C = ........?
Jawab
:
C
= 5/9 (F – 32)
=
5/9 x (F – 32)
=
5/9 x (77 – 32)
=
5/9 x 45
=
25°C
Akibat
Perubahan Suhu
Kereta
api merupakan alat transportasi darat yang relatif aman dan nyaman serta dapat
mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak. Kereta berjalan di atas rel.
Pada sambungan rel kereta api terdapat sebuah celah, Mengapa harus ada celah?
Celah tersebut pada malam hari lebar, sedangkan siang hari menjadi sempit
karena terkena sinar matahari.
Sebagian
besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Bila
suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-molekulnya akan bergetar
lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara
molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah
bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat
terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
Pemuaian Zat Padat
Coba
kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai jendela yang
melengkung? Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela tersebut melengkung
tidak lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada benda,
sebenarnya terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Namun demikian, untuk
mempermudah pemahaman maka pemuaian dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian
panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
Pemuaian
Panjang
Pernahkah
kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel
jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari.
Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari.
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat
adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang
mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Alat
untuk mengukur besarnya pemuaian panjang disebut Musschenbroek
Praktikum 1.3
Pemuaian
panjang zat padat
Adakah
Pengaruh Jenis Logam terhadap Panjang Pemuaiannya?
Rumuskan
hipotesis terhadap masalah tersebut.
Apa
yang harus disiapkan?
Alat
- Musschenbroek (beserta batang logam yang diuji)
- Pemanas spiritus dan korek api
Lakukan
langkah-langkah berikut!
- Siapkan sebuah alat Musschenbroek di atas meja percobaan!
- Atur kedudukkan jarum-jarum penunjuk pada setiap batang logam sehingga menunjuk skala yang sama, yaitu angka nol!
- Tuang spiritus bakar pada tempatnya. Kemudian, nyalakan dengan korek api!
- Amati keadaan jarum-jarum penunjuk selama pemanasan!
- Menalar dan Mengomunikasikan
- Jarum-jarum penunjuk menunjuk skala yang sama, nol. Bagaimana suhu dan panjang batang itu mula-mula?
- Setelah pemanasan berlangsung, apa yang terjadi pada jarum-jarum penunjuk?
- Apakah hipotesis kamu diterima atau ditolak? Diskusikan hasilnya dengan kelompok lain.
Besarnya
panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar.
Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L = Panjang akhir (m)
L0 =
Panjang mula-mula (m)
ΔL =
Pertambahan panjang (m)
α =
Koefisien muai panjang (/ºC)
ΔT =
kenaikan suhu (ºC)
Tabel
1.1 Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda
Pemuaian
Luas
Jika
yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk
setiap kenaikan 1ºC pada zat seluas 1 m^2 disebut koefisien muai luas (β).
Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas
suatu zat adalah:
A
= Luas akhir (m2)
ΔA =
Pertambahan luas (m2)
AO
= Luas mula-mula (m2)
β
= Koefisien muai luas zat (/ºC)
ΔT =
Kenaikan suhu (ºC)
Pemuaian Volume
Jika
suatu balok mula-mula memiliki panjang, lebar, dan tinggi dipanaskan hingga
suhunya bertambah Δt, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan
luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar.
V
= Volume akhir (m3)
VO
= Volume mula-mula (m3)
ΔV
= Pertambahan volume (m3)
γ
= Koefisien muai volume (/ºC)
ΔT
= Kenaikan suhu (ºC)
Pemuaian
Zat Cair
Pada
zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal
muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat
cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing
jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama
tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat
cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan
antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
Praktikum
1.4
Mengamati
pemuaian zat cair jika dipanaskan
Apa
yang harus disiapkan?
- Alat dilatometer (atau labu didih, sumbat karet, pipa kapiler)
- Alkohol, air yang diberi pewarna, dan minyak goreng
- Gelas kimia dan pemanas spiritus, dan tripod (kaki tiga)
- Statif dan klem
- Termometer
Lakukan
langkah-langkah berikut.
- Masukkan air ke dalam labu didih hingga hampir penuh!
- Pasang pipa kapiler pada lubang sumbat karet!
- Pasang sumbat karet pada labu didih sedemikian rupa sehingga air dari labu didih masuk ke dalam pipa kapiler. Tandai permukaan air dalam pipa kapiler!
- Pasang labu didih pada statif dan panaskan
Menalar,
Mencoba, dan Mengomunikasikan
- Apa yang terjadi pada air di dalam pipa kapiler setelah labu didih dipanaskan? Menurutmu, mengapa hal itu bisa terjadi?
- Percobaan lanjutan: lakukan percobaan untuk menemukan apakah jenis zat cair berpengaruh terhadap perubahan volume karena pemuaian zat itu! Diskusikan hasilnya dengan teman-temanmu.
Anomali
Air
Khusus
untuk air, pada kenaikan suhu dari 0º C sampai 4º C volumenya tidak bertambah,
akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh
karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume terendah. Hubungan volume dengan
suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.
Gambar
1.10 Grafik pemuaian air
Pada
suhu 4ºC, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0ºC – 4ºC akan
menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4ºC ke atas akan memuai. Biasanya
pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa
yang terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada
bismuth dengan suhu yang berbeda.
Pemuaian
pada Gas
Mungkin
kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-tiba
bannya meletus? Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau
gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara
di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Prinsip
pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah
beberapa contoh penerapannya:
Pemasangan
Kaca Jendela
Pemasangan
kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca
lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini
penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
Pemasangan
Sambungan Rel Kereta Api.
Penyambungan
rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel
lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah
panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi
desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
Pemasangan
Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai
roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya.
Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga
memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga
memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin,
ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
Pemasangan
Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel
jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya
sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang.
Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan
terputus.
Keping
Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Gambar
1.11 Sambungan keping bimetal
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar