Tips Memilih Sekolah yang Baik |
Seperti apa sebenarnya sekolah yang baik
dan ideal? Apakah harga menjamin kualitas yang diberikan? Sebagai orang
tua tentunya Anda berharap sekolah yang dipilih akan mampu menjadi
tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Berikut ini tips
mencari sekolah yang ideal bagi anak-anak Anda.
1. Libatkan anak ketika memilih sekolah
Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang
nantinya sekolah adalah anak, bukan oang tua. Maka, melibatkan anak
dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia
prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena
pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan mental
yang sangat pesat.
Tinggal bagaimana orang tua merangsang kemampuan anaknya. Kondisikan
agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak
melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan. Bagaimana jika
ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orangtua kurang
sesuai? Di sinilah peran orang tua diperlukan.
2. Ketahuilah visi dan misinya
Sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi
yang jelas, terukur dan realistis. Untuk dapat mengetahui visi-misi
sekolah yang diinginkan, dapat dilihat di buku profil, brosur, papan
nama atau media publikasi yang digunakan oleh sekolah tersebut. Dari
visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan
dan profil output yang akan dihasilkan.
Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek,
antara lain aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan
hidup, kemandirian dan kewirausahaan. Tetapi kadang orang tua saat ini
masih memandang aspek akademis menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih sekolah. Maka, tidak heran jika banyak orang tua yang rela
melakukan apa saja untuk mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik
tinggi.
Pihak sekolah pun akan melakukan seleksi ketat terhadap calon
siswanya. Hanya siswa yang memiliki IQ tinggi yang dapat diterima di
sekolah yang bersangkutan. Dari kasus ini, Penulis jadi tergelitik,
sebenarnya yang unggul sekolah atau siswanya. Sangat masuk logika, jika
sekolah yang hanya menerima input baik-baik saja, kemudian out putnya
juga baik.